Terputusnya nasab habib di Indonesia berdasarkan hasil kajian & penelitian ilmiah atau tesis kiyai Imaduddin Utsman Al-Bantani telah memancing beragam reaksi dari berbagai macam golongan masyarakat baik orang awam maupun tokoh terkenal misalnya raja dangdut bang Haji Rhoma Irama & seorang guru sekaligus Youtuber terkenal Guru Gembul tidak ketinggalan ikut menanggapinya. Mereka ada yang mendukung (pro) & ada pula yang menentang (kontra) terhadap tesis kiyai Imaduddin yang menyatakan bahwa nasab habib di Indonesia terputus. Mereka yang mendukung kajian ilmiah (tesis) kiyai Imaduddin Utsman Al-Bantani meyakini bahwa hasil penelitian tersebut memang benar adanya karena secara kajian ilmiah & tes DNA ditambah dengan data & fakta di lapangan bahwa ucapan & tindakan kebanyakan habib tidak mencerminkan akhlak nabi Muhammad SAW sedangkan mereka yang tidak setuju dengan pendapat kiyai Imaduddin Utsman Al-Bantani beralasan bahwa nasab habib Ba'alawi sah sebagai keturunan kanjeng nabi Muhammad SAW berdasarkan catatan nasab di Rabithah Alawiyah (RA) & diakui oleh ulama zaman dulu. Akan tetapi, sampai saat ini atau sudah lebih dari setahun sejak 2023 bergulirnya polemik nasab habib Ba'alawi di Indonesia ini belum juga selesai bahkan semakin memanas. Baik yg pro maupun yang kontra terhadap tesis kiyai Imad semakin lantang bersuara keras & tegas dengan pendapat mereka masing-masing. Terbaru Rois Aam PBNU kiyai Miftachul Akhyar ikut bereaksi dengan menyebut orang yang tidak percaya terhadap nasab habib terindikasi telah terpapar faham kaum wahabi atau khawarij. Pernyataan keras dari Rois Aam PBNU tersebut memantik reaksi serupa dari para pendukung kiyai Imad dengan menyebut bahwa kiyai haji Miftachul Akhyar sebagai pendukung Ba'alawi & FPI bahkan salah satu dosen di universitas yang berhubungan dengan NU, yaitu Dr. Sholih Basyari menyebut bahwa K.H Miftachul Akhyar adalah Rois Aam terlemah sepanjang masa berdirinya NU. Akibat dari ucapan Dr. Sholih tersebut membuat PBNU mengambil sikap tegas dengan melarang beliau menjadi pengajar di seluruh lembaga pendidikan yang berafiliasi dengan NU.
Jika melihat situasi & kondisi yang ada sekarang berkaitan dengan polemik nasab habib Ba'alawi di Indonesia ini yang semakin memanas dari hari ke hari sebaiknya pemerintah & PBNU ikut campur & turun tangan langsung untuk mengatasinya agar masalah nasab habib ini tidak berlarut-larut & melebar kemana-mana. Sebab jika polemik nasab ini tidak segera dituntaskan kemungkinan besar bisa memantik kontak fisik di dunia nyata. Terlebih lagi kedua belah pihak baik yang pro maupun yang kontra kiyai Imad sudah memiliki laskar masing-masung. Tentu saja hal itu sangat mengkhawatirkan karena bisa berpotensi menimbulkan pertikaian bahkan pertumpahan darah di lapangan. Sudah pasti warga NU lah yang akan jadi korbannya. Alasannya adalah pendukung kiyai Imad & penentang beliau kebanyakan warga nahdhiyin (NU). Bisa dikatakan jika polemik nasab habib di Indonesia ini terus dibiarkan tanpa solusi bisa berakibat memecah-belah persatuan & kesatuan warga NU bahkan tidak mustahil juga nanti bisa memecah-belah persatuan & kesatuan bangsa Indonesia. Hal tersebut sudah pasti sangat tidak diinginkan oleh siapapun terutama oleh para pecinta & pejuang NKRI.
Sumber Rujukan Tulisan:
Belum Ada Komentar untuk "Terputusnya Nasab Habib di Indonesia"
Aturan Berkomentar di Blog Ini:
1. Gunakan anonim bila tidak punya akun Google atau blog dan tidak ingin diketahui orang siapa Anda.
2. Gunakan akun Google atau nama dan url blog atau open id jika ingin mendapatkan kunjungan balik.