Do'a dan Niat Puasa Ramadhan - Tidak terasa sekarang sudah memasuki awal bulan Juni 2016 dan hari ini, Senin, tanggal 6 Juni 2016 adalah hari pertama puasa Ramadhan bagi umat Islam di seluruh dunia khususnya Indonesia. Seperti biasa pada bulan puasa Ramadhan umat Islam baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh dan tidak ada halangan secara syar'i diwajibkan berpuasa pada siang hari mulai dari waktu subuh sampai maghrib. Nah, biasanya sebelum orang Islam berpuasa akan membaca do'a puasa Ramadhan dan juga niat puasa Ramadhan. Sayangnya, masih banyak orang Islam yang belum paham apa perbedaan antara do'a dan niat puasa Ramadhan tersebut. Lalu, apa sih do'a dan niat puasa Ramadhan yang benar ? Apa pula perbedaan antara keduanya ? Berikut ini penjelasannya.
Do'a Puasa Ramadhan
Do'a puasa Ramadhan adalah ucapan seseorang yang sedang berpuasa berisi puji-pujian dan rasa syukur atau permohonan kepada Tuhan agar diberi kebajikan. Pada umumnya ada dua macam do'a puasa Ramadhan, yaitu : do'a sahur dan do'a buka puasa. Do'a puasa Ramadhan ketika sahur yang lazim digunakan adalah sebagai berikut :
Untuk do'a ketika sahur pada bulan Ramadhan dalam bahasa Arab bisa Anda lihat pada gambar di bawah ini :
Niat puasa Ramadhan adalah kenginan untuk berpuasa dengan melafazkan do'a puasa ramadhan di dalam hati bersamaan dengan membaca do'a sahur puasa Ramadhan. Niat puasa Ramadhan adalah sebagai berikut :
Dengan kata lain, niat puasa Ramadhan merupakan niat puasa Ramadhan bisa diambil dari do'a sahur puasa Ramadhan yang diucapkan di dalam hati. Oleh sebab itu, niat puasa Ramadhan ini tidak apa-apa dilafazkan menggunakan bahasa bukan bahasa Arab.
Selama ini banyak orang Islam menganggap bahwa do'a dan niat puasa Ramadhan itu sama padahal sebenarnya ada perbedaan. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa do'a dan niat puasa Ramadhan itu berbeda. Perbedaannya adalah do'a puasa Ramadhan, yaitu : do'a sahur itu diucapkan oleh mulut orang yang akan berpuasa Ramadhan, sedangkan niat puasa Ramadhan itu letaknya di dalam hati dan tidak disyaratkan untuk diucapkan. Ini adalah pendapat para ulama dan tidak ada khilafiah tentang hal ini. Selain itu, menurut pendapat para ulama juga bahwa niat berpuasa ini lebih penting daripada doa sahur puasa sebab do'a tanpa niat puasa maka puasa tersebut tidak sah. Akan tetapi, meskipun tanpa do'a tetapi berniat dalam hati untuk berpuasa maka puasa orang tersebut tetap sah. Ini berdasarkan pada pendapat Imam Nawawi pengikut mazhab Syafi'i :
Artinya :
Namun, yang paling bagus adalah berdoa sambil berniat puasa Ramadhan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa do'a puasa Ramadhan (do'a sahur) dan niat puasa Ramadhan itu tidak sama.
Rujukan : Muslim(dot)or(dot)id, Hadits Shahih, NU Online, dan Pusat Kajian Aswaja
Nawaitu shouma ghodin ‘an adaai fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta‘aala.
Untuk do'a ketika sahur pada bulan Ramadhan dalam bahasa Arab bisa Anda lihat pada gambar di bawah ini :
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala
Sementara itu, do'a buka puasa Ramadhan yang lazim digunakan oleh umat Islam adalah sebagai berikut :
Allahuma Lakasumtu Wabika Amantu Wa'ala Rizqika Afthartu Birahmatika Yaa Arhamar Rahimin
Artinya :
Mengenai do'a buka puasa di atas ada terdapat perbedaaan pendapat di antara para ulama. Ada ulama yang berpendapat bahwa do'a buka puasa di atas boleh diamalkan tetapi ada pula ulama yang mengatakan jika do'a tersebut tidak pernah diajarkan oleh rasulullah SAW dan hadits tentang do'a tersebut adalah lemah (dhoif). Do'a buka puasa yang benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut :
Dzhahabazh Zhaamau Wabtallatil ‘Uruqu Wa Tsabatal Ajru Isya Allah
Artinya :
Do'a berbuka puasa tersebut dianggap benar karena berdasarkan pada hadits nabi Muhammad SAW yang disampaikan oleh Ibnu Umar dan diriwayatkan oleh Abu Daud.
Do'a berbuka puasa versi teks Indonesia :
Artinya :
Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Maha besar Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang
Mengenai do'a buka puasa di atas ada terdapat perbedaaan pendapat di antara para ulama. Ada ulama yang berpendapat bahwa do'a buka puasa di atas boleh diamalkan tetapi ada pula ulama yang mengatakan jika do'a tersebut tidak pernah diajarkan oleh rasulullah SAW dan hadits tentang do'a tersebut adalah lemah (dhoif). Do'a buka puasa yang benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut :
Dzhahabazh Zhaamau Wabtallatil ‘Uruqu Wa Tsabatal Ajru Isya Allah
Artinya :
Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan/urat-urat, dan telah tetap pahala, Inysa allah
Do'a berbuka puasa tersebut dianggap benar karena berdasarkan pada hadits nabi Muhammad SAW yang disampaikan oleh Ibnu Umar dan diriwayatkan oleh Abu Daud.
Niat Puasa Ramadhan
Niat puasa Ramadhan adalah kenginan untuk berpuasa dengan melafazkan do'a puasa ramadhan di dalam hati bersamaan dengan membaca do'a sahur puasa Ramadhan. Niat puasa Ramadhan adalah sebagai berikut :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala
Dengan kata lain, niat puasa Ramadhan merupakan niat puasa Ramadhan bisa diambil dari do'a sahur puasa Ramadhan yang diucapkan di dalam hati. Oleh sebab itu, niat puasa Ramadhan ini tidak apa-apa dilafazkan menggunakan bahasa bukan bahasa Arab.
Perbedaan Antara Do'a dan Niat Puasa Ramadhan
Selama ini banyak orang Islam menganggap bahwa do'a dan niat puasa Ramadhan itu sama padahal sebenarnya ada perbedaan. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa do'a dan niat puasa Ramadhan itu berbeda. Perbedaannya adalah do'a puasa Ramadhan, yaitu : do'a sahur itu diucapkan oleh mulut orang yang akan berpuasa Ramadhan, sedangkan niat puasa Ramadhan itu letaknya di dalam hati dan tidak disyaratkan untuk diucapkan. Ini adalah pendapat para ulama dan tidak ada khilafiah tentang hal ini. Selain itu, menurut pendapat para ulama juga bahwa niat berpuasa ini lebih penting daripada doa sahur puasa sebab do'a tanpa niat puasa maka puasa tersebut tidak sah. Akan tetapi, meskipun tanpa do'a tetapi berniat dalam hati untuk berpuasa maka puasa orang tersebut tetap sah. Ini berdasarkan pada pendapat Imam Nawawi pengikut mazhab Syafi'i :
لَا يَصِحُّ الصَّوْمَ إِلَّا بِالنِّيَّةِ وَمَحَلُّهَا القَلْبُ وَلَا يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِلاَ خِلَافٍ
Artinya :
Tidaklah sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Letak niat adalah dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan dan pendapat ini tidak terdapat perselisihan di antara para ulama
Namun, yang paling bagus adalah berdoa sambil berniat puasa Ramadhan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa do'a puasa Ramadhan (do'a sahur) dan niat puasa Ramadhan itu tidak sama.
Rujukan : Muslim(dot)or(dot)id, Hadits Shahih, NU Online, dan Pusat Kajian Aswaja
Anda sedang membaca artikel tentang
Perbedaan Antara Do'a dan Niat Puasa Ramadhan
dan anda bisa menemukan artikel
Perbedaan Antara Do'a dan Niat Puasa Ramadhan
ini dengan url
http://oke-reload.blogspot.com/2016/06/perbedaan-antara-doa-dan-niat-puasa-ramadhan.html
. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel
Perbedaan Antara Do'a dan Niat Puasa Ramadhan
ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.
Tag :
Informasi Oke
Belum Ada Komentar untuk "Perbedaan Antara Do'a dan Niat Puasa Ramadhan"
Aturan Berkomentar di Blog Ini:
1. Gunakan anonim bila tidak punya akun Google atau blog dan tidak ingin diketahui orang siapa Anda.
2. Gunakan akun Google atau nama dan url blog atau open id jika ingin mendapatkan kunjungan balik.