Arti Warna Lingkaran di Bungkus Obat

Penulis : Insan Biasa

*** Lingkaran Berwarna Merah***

Arti Warna Lingkaran di Bungkus Obat - Setiap orang pasti penah merasakan sesuatu yang bernama sakit. Saat sakit seseorang tidak bisa melakukan kegiatan rutin seperti saat sehat. Keadaan seperti itu membuat orang yang sakit ingin segera sembuh. Cara yang biasanya dilakukan oleh orang sakit untuk menyembuhkan penyakitnya adalah meminum obat sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Obat tersebut bisa dibeli di toko obat atau didapatkan dari rumah sakit/puskesmas dan dokter.

Dalam dunia medis ada yang disebut dengan obat generik, yaitu: obat yang bisa didapatkan di tempat-tempat selain rumah sakit atau di tempat dokter dan bisa atau boleh diminum tanpa harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Contoh: obat sakit kepala, sakit gigi, sariawan, sakit perut, flu, dan lain-lain. Biasanya jenis obat ini dijual bebas di warung atau toko obat. Walaupun boleh diminum tanpa izin dokter tetapi tetap tidak diizinkan meminum obat yang tidak sesuai dengan sakit yang dialami dan dosisnya berlebihan. Selain itu, biasanya di bungkus obat generik selalu ada lingkaran berwarna dengan tiga warna pilihan, yaitu: hijau, biru, dan merah. Ketiga warna lingkaran itu memiliki arti di mana sesuai dengan jenis obatnya. Arti yang tersirat dari warna lingkaran obat generik tersebut masih belum banyak diketahui oleh masyarakat awam. Hal tersebut membuat mereka meminum obat tanpa tahu seberapa amankah obat yang mereka minum itu bagi kesehatan mereka. Nah, berikut ini arti warna lingkaran di bungkus obat.

LINGKARAN BERWARNA

Klik show untuk melihat

Obat-obatan dengan tanda lingkaran hijau mengindikasikan bahwa obat ini dapat dibeli bebas di pasaran. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain, vitamin, oralit, pedialit dan sebagainya.

Klik show untuk melihat

Lingkaran biru yang terdapat dalam kemasan obat mengindikasikan bahwa obat ini dijual bebas terbatas. Maksudnya, meski bisa dibeli tanpa resep dokter, tapi aturan pakai dan efek sampingnya harus menjadi perhatian. Penggunaannya pun harus sesuai dengan indikasi yang tertulis pada kemasannya. Yang termasuk dalam golongan lingkaran biru antara lain obat batuk dan obat demam.

Klik show untuk melihat

Lingkaran merah menunjukkan bahwa obat tersebut termasuk golongan obat keras yang harus diresepkan dokter. Yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik, obat-obat hormonal dan sebagainya.

KANDUNGAN OBAT

Obat batuk yang dijual di pasaran umumnya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Biasanya obat batuk dikombinasikan dengan obat pilek meskipun ada juga yang dijual khusus untuk mengatasi batuk saja. Kandungan yang terdapat di dalamnya, antara lain:

• Bromhexsin berfungsi sebagai pengencer dahak.
• Dextrometrofan berfungsi sebagai antibatuk.
• Ambroxsol berfungsi sebagai mukolitik dan sekretolitik atau pengencer dahak. Bila dahak bisa dikeluarkan dari saluran pernapasan, anak akan merasa lega karena napasnya tidak terhambat lagi.

Meski obat batuk ini dengan mudah dibeli di pasaran, tapi mengingat obat ini digolongkan dalam lingkaran biru, sebaiknya orang tua tidak gegabah memberikannya. Saat anak batuk, sebagai langkah pertama sebaiknya mintalah ia untuk minum air hangat banyak-banyak.

Sama halnya dengan batuk, obat-obatan untuk mengatasi pilek biasanya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Sebagai wujud kehati-hatian, sebaiknya orang tua memahami zat apa saja yang terkandung dalam obat pilek, yaitu:

• Decongestan : Fungsinya mengatasi hidung tersumbat. Umumnya untuk obat pilek anak, decongestan yang dicampurkan adalah jenis pseudoefedrin.
• Antihistamin : Fungsinya untuk mengatasi alergi termasuk bersin-bersin. Antihistamin yang biasa digunakan adalah CTM, defenhidramin, loratadin, dan citirizin.

Demam atau naiknya suhu tubuh anak harus diwaspadai. Apalagi kalau ada riwayat panas demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk menyediakan obat penurun panas di rumah. Kandungan obat penurun panas adalah:

• Analgetik biasanya berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan nyeri. Yang termasuk dalam golongan analgetik adalah aspirin dan ibuprofen.
• Antipiretik sering digunakan untuk menurunkan panas. Pada umumnya zat yang digunakan adalah paracetamol.

Khusus bagi anak yang mempunyai riwayat kejang, biasanya dokter menyarankan untuk menyediakan stesolit yang di dalamnya terkandung diasepam sebagai zat antikejang. Obat ini harus dibeli dengan resep dokter karena dosisnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak. 

• Becarbon : Fungsinya menyerap dan mengeluarkan kembali.
• Coulin dan Pektin : Fungsinya menyerap.
• Aktifited Aktapolid : Untuk pengobatan simtomatik, seperti rasa mulas, perih, kembung.

ZAT-ZAT TAMBAHAN LAINNYA

• Pewarna : biasanya bahan yang digunakan adalah acarmin atau indigo.
• Perasa : ekstrak rasa buah seperti stroberi, jeruk, vanila, dan lain-lain.
• Pemanis : bahan yang sering digunakan adalah sakarin, equal, atau gula pasir biasa.
• Aroma : biasanya berupa menthol, mint, aroma buah, dan lain-lain.

Zat-zat tambahan tersebut aman dikonsumsi sebab dalam proses perizinannya, lembaga-lembaga yang berwenang akan mengawasinya dengan ketat sebelum meloloskannya. Apalagi zat-zat tersebut jumlahnya sangat sedikit alias tidak signifikan.  Selain itu, zat tambahan tersebut tidak boleh mengurangi khasiat dan fungsi utama obat tersebut.

Anda sedang membaca artikel tentang Arti Warna Lingkaran di Bungkus Obat dan anda bisa menemukan artikel Arti Warna Lingkaran di Bungkus Obat ini dengan url https://oke-reload.blogspot.com/2013/10/arti-warna-lingkaran-di-bungkus-obat.html . Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Arti Warna Lingkaran di Bungkus Obat ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda,namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.

Tag : Informasi Oke

Share :